twitter

Jumat, 16 November 2012

Tips Menulis Novel

Berikut adalah hal hal yang harus di perhatikan saat akan menulis novel

1. Inspirasi Novel berbeda dari novella atau cerpen karena ceritanya jauh lebih panjang dan kompleks. Tanpa inspirasi gimana kita bisa memulai menulis novel? 2. Proses Menulis Mesti diingat kalau tidak ada proses yang sempurna dalam menulis novel. Ada penulis yang menyusun lewat kerangka karangan terlebih dahulu. Ada yang langsung saja menulis dengan melewatkan beberapa bab sebelum akhirnya kembali lagi untuk menyelesaikan bab tersebut. Terserah pada penulisnya 3. Setting Tentukan dimana cerita itu terjadi karena setting ini juga penting. Dimana kita tinggal itulah yang akan membentuk kita - sama seperti karakter-karakter dalam cerita yang kita susun. Setting harus jelas, tempatnya dimana, waktunya kapan. Misalnya di buku bercerita tentang Jakarta di tahun 1970 maka penulis harus melakukan riset. Mengapa? Ada hal-hal yang saat itu belum ada seperti handphone misalnya atau televisi berwarna yang belum ada. 4. Plot Cerita di novel kamu tentang apa? Siapa karakternya ? Apa tujuannya? hambatan apa yang dihadapi oleh karakter dalam mencapai tujuannya? Plot membutuhkan awal, tengah dan akhir. Harus ada konflik dan resolusi yang okeh untuk penyelesaiannya dan masuk akal. 5. Tokoh Dalam cerita biasanya ada tokoh Protagnist dan antagonist. Ceritakan seperti apa mereka. Masih bingung? Buat daftar seperti siapa namanya? Umurnya? Kebiasaannya? dan jawab semua pertanyaan tersebut untuk masing-masing karakter. Atau langsung saja tulis dan biarkan berkembang seiring dengan penulisan. Jangan terlalu berlebihan dalam menyusun tokoh protagonist dan Antagonist. Yang protagonist jangan terlalu baik dan suci sehingga pembaca akan sulit membayangkan diri mereka dalam karakter si tokoh atau paling enggak mempunyai perasaan...wah, gue juga seperti ini. Dan untuk untuk si Antagonist ; jangan membuatnya terlalu jahat. Pertentangan batin si tokoh antagonist juga okeh diulas sehingga membuatnya lebih manusiawi. 6. Tokoh-tokoh yang lain Para karakter pendukung ini juga penting dalam cerita. Mereka bisa jadi pendukung si tokoh utama dalam mencapai tujuannya. Ceritakan sedikit tentang mereka yang dapat mendukung jalannya cerita tapi jangan sampai mereka mengambil alih perhatian pembaca dari tokoh utama. 7. Mulailah menulis dengan beberapa pendekatan berikut: -Endingnya sudah terpikirkan oleh si penulis. Dengan mengetahui ending yang diinginkan, penulis bisa menyusun tema, plot, setting, karakter, dan membantu proses menulis menuju ending cerita tersebut. -Coba ciptakan garis besar setting dan lingkungannya, lalu susun untuk mulai menulis. Geografinya bagaimana, ras, kota,pemerintahnya, dan sebagainya -Kamu punya daftar ide dan mulailah menulis selagi ide itu masih segar dalam ingatan kamu .Selagi beristirahat menulis jangan berhenti membuka pikiran untuk adanya ide-ide baru untuk tulisan kamu -Mulailah dengan para tokoh. Ciptakan tiga atau empat karakter dan plot yang terjadi di antara mereka. Sehingga para tokoh ini benar-benar menyatu dengan alur cerita. 8. Komitmen. Banyak cerita diluar sana yang tidak bisa dibaca orang lain karena penulis tidak menyelesaikan naskah mereka. 9. Jadikan menulis sebagai kebiasaan. Caranya? -Paksa diri kamu menulis setiap hari, entah itu kalimatnya, per bab atau lebih. Dedikasikan waktu tetap untuk menulis. Kalau perlu susun jadwal menulis anda sehingga masih bisa mengerjakan hal lain. -Cari dimana tempat yang enak untuk menulis yang tidak terganggu oleh apapun. Bisa di kamar, di kafe, semua terserah penulis. Inget proses menulis ini bakal lama jadi lindungilah bagian punggung -Boleh juga bergabung dengan group-group seperti kami yang setiap tahun mengadakan even menulis 50,000 kata selama sebulan :) Biasanya kalau ada deadline, penulis malah lebih terpacu untuk menyelesaikan novelnya 10. Feedback Minta tolong pada teman-teman yang bisa kamu percayai untuk membaca naskah kamu. Tulisan kamu ini masih dalam "baby stage” yang perlu diperhatikan dan dicintai. Cari teman yang akan berkomentar apa adanya yang dapat membantu kamu untuk menyusun agar cerita ini menjadi lebih baik lagi. Kalau perlu bergabung dengan komunitas menulis baik online ataupun offline yang dapat membantu memberikan feedback, usul dan kritik bagi tulisan kamu. 11. Rewrite. Rewrite. Rewrite. Baca dan tulis ulang. Edit dan tulis ulang dapat menjadikan cerita lebih baik lagi. Tapi jangan berlebihan dalam mengedit seperti merombak lagi cerita yang telah disusun. Simpanlah draft pertama tulisan kamu. Jadi setelah kebablasan mengedit dan ingin kembali ke draft awal, kamu masih menyimpan naskahnya. 12. Keep rewriting. Cerita yang bagus tidak pernah benar-benar selesai. 13. Publish your work. Biasanya inilah yang dituju kebanyakan penulis melalui penerbit besar atau online publisher. Sumber: http://www.wikihow.com/Write-a-Novel

Kamis, 15 November 2012

Menulis novel Untuk Pemula

menulis adalah salah satu hobi yang banyak diminati di kalangan remaja... tapi terkadang banyak orang yang sulit untuk menuangkan isi pikirannya ke dalam sebuah tulisan. berikut ada beberapa langkah bagaimana menulis Novel yang menarik bagi para pemula yang ingin belajar menjadi seorang penulis di antaranya 7 langkah yaitu : pre-writing, drafting, revising, editing & proofreading, dan terakhir adalah publishing. A.. PRE-WRITING Pre-writing adalah menentukan tema dan genre/jenis novel apa yang akan dibuat. kemudian mematangkan karakter di dalam novel tersebut, setelah itu merampungkan deskripsi. B. DRAFTING menuliskan apapun hasil imajinasi, observasi dan pengalaman pribadi dalam bentuk tulisan. Langkah-langkah dalam drafting: Tulislah ide cerita dalam satu kalimat ringkas.. Jabarkanlah karakter setiap tokoh (setidaknya tiga tokoh penting) Mulailah menulis cerita minimal satu paragraf. Buatlah Opening / pembuka cerita yang menarik. Opening ini penting karena akan menarik perhatian pembaca sejak awal. C. REVISING ini adalah langkah untuk merevisi kesalahan baik kesalaahn ejaan,tulisan, kosakata, bahkan sampai alur carita, karakter/tokoh, bahkan keseluruhan isi cerita. D. PUBLISHING setelah itu langkah selanjutnya adalah PUBLISHING yaitu setelah semuanya dilalui, carilah penerbit sesuai dengan jenis naskah novel yang kita punya, pelajari aturan pengiriman naskah, dan siapkan segala sesuatunya. biasanya, penerbit menerapkan aturan penulisan naskah sbb: spasi 1.5, huruf jenis Times New Roman, ukuran kertas HVS A4, tebal naskah bervariasi, naskah dilengkapi dengan sinopsis, daftar isi, halaman ucapan terimakasih, dan biografi penulis di bagian akhir. Adakalanya sebuah penerbit hanya menerima naskah dalam bentuk hardcopy/print dan dijilid rapi, sementara penerbit lain membolehkan naskah dikirim dalam bentuk e-file.(sumber http://flp-usacanada.org )

Menulis Novel

Selama ini bagi yang suka membaca novel, pernah terlintaskah dalam benak Anda untuk berkarya menghasilkan novel sendiri? Seringkali hasrat untuk menulis buku dengan ratusan halaman terasa begitu mengerikan dan sangat tidak mungkin untuk dilakukan. Tapi sebenarnya itu hanyalah kekhawatiran yang kita ciptakan sendi
ri, karena sesungguhnya dengan berbekal perencanaan yang jelas, penelitian yang baik dan tetap teguh pada tujuan yang Anda ingin capai, peluang untuk membuat novel yang utuh amatlah besar! Barangkali penelitian awal paling penting yang bisa dilakukan adalah membaca. Dengan menyimak berbagai macam novel dapat membantu penulis baru memahami keterbatasan yang ada, gaya menulis serta struktur dari genre novel itu sendiri. Harus diingat bahwa menulis novel tidaklah berarti menjiplak gaya seorang novelis terkenal, tetapi dengan banyak membaca berbagai novel Anda dapat menarik esensi si penulis akan apa yang disukai atau tak disukainya dari sisi gaya penulisannya, karakter-karakter apa yang menarik, bahkan genre apa yang hendak disajikan. Membaca bisa mendidik diri kita sendiri guna melangkah ke penulisan novel yang sebenarnya dan banyak pakar yang percaya hal itu harus diasah terus-menerus setiap hari. IstimewaMembuat garis besar cerita adalah satu dari banyak cara yang baik untuk memastikan bahwa penulisan novel bukan hanya semacam latihan saja, tapi benar-benar akan menghasilkan novel yang paripurna. Garis besar cerita ibaratnya adalah cetak biru dari sebuah novel, adapun isi cerita, karakter-karakter yang disuguhkan dan tema-tema yang dimunculkan semua dapat dituangkan dan kemudian dibaca ulang sebelum tiba saatnya penulisan novel yang sesungguhnya. Banyak penulis yang membuat garis besar cerita bertahap di mana bagian-bagian penting dari cerita dibuat pula dalam daftar. Garis besar cerita yang bertahap itu akan membantu sang penulis merasakan bahkan mungkin menjiwai bagian-bagian cerita yang ada dan jika diperlukan melakukan pengembangan atas bagian yang terasa masih lemah atau karakter yang belum menonjol. Beberapa penulis mampu membuat garis besar cerita dalam waktu sehari, tapi banyak juga yang butuh waktu berminggu-minggu. Garis besar cerita ini memang langkah penting dalam penulisan novel, tapi hal ini tak seharusnya memicu si penulis untuk kemudian membuat novel yang terlalu panjang. Penjadwalan kapan waktu terbaik untuk menulis adalah hal yang sangat pribadi, dan sepantasnya tidak dipelajari tapi dialami sendiri. Beberapa orang bisa bekerja dengan baik saat malam hari, atau ada yang merasa nyaman menulis saat pagi hari ketika anak-anaknya masih tertidur lelap. Memang banyak yang menyarankan agar menulis setiap hari, tapi banyak juga mereka yang mengonsumsi kafein agar dapat produktif beberapa hari tapi setelah itu 'tumbang' beberapa minggu bahkan beberapa bulan, sehingga novelnya menjadi terbengkalai. Mengalami sendiri jadwal menulis yang terbaik bagi diri sendiri jelas bisa membantu kita tetap kreatif dan memudahkan kelancaran pembuatan novel itu sendiri. IstimewaPenulisan itu sendiri merupakan proses yang juga penting guna memastikan ejaan, gramatika dan struktur cerita. Buang jauh-jauh pikiran bahwa hal-hal ini akan diperbaiki oleh editor, karena bagaimanapun buku sudah harus segera diterbitkan. Menuntaskan draft novel yang pertama dengan sekitar dua ribu kesalahan hanya akan membuat proses revisi yang berkepanjangan dan bukan tak mungkin si penulis akan kehilangan motivasinya. Pengecekan ejaan, gramatika dan struktur cerita haruslah dilakukan usai tiap sesi menulis rampung. Dengan demikian Anda bekerja secara efektif serta menghemat waktu. Penulisan novel dijamin bukanlah sebuah pekerjaan yang harus dilakukan sendiri. Tidaklah aneh untuk meminta bantuan atau masukan dari sahabat yang bisa dipercaya atau mentor Anda atas apa yang sudah dikerjakan. Dengan adanya beberapa orang yang membantu, si penulis bisa mendapatkan ide yang segar dan juga perkspektif baru. Harap diingat sahabat Anda hanya ingin menyampaikan opininya, bukan mengambil alih penulisannya. (Dari berbagai sumber)

introduction

selamat datang di blog 2992 writing satu hal yang menarik dari menulis, yaitu ketika kita memiliki beban fikiran dan ingin menuangkan beban itu kepada sesuatu, maka menulis adalah media yang sangat tepat tuk mencurahkan sesuatu itu. sebagian besar manusia di muka bumi ini secara kodrati memang mahluk yang suka curhat dan berbagi pengalaman, namun tiap orang memiliki cara tersendiri tuk curhat, ada yang suka curhat dengan teman dekat, ada yang suka curhat dengan mama atau papa dan ada pula yang suka curhat dengan orang-orang yang ada di sekitarnya. mengapa manusia butuh curhat dan berbagi pengalaman? memang pada dasarnya manusia adalah mahluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain, manusia butuh komunikasi dan juga aktualisasi diri, dengan begitu eksistensinya sebagai manusia akan semakin terlihat. ada benarnya jika kita curhat kepada orang lain melalui tulisan, karena dengan begitu kita juga akan dapat belajar tuk menyampaikan sesuatu melalui tulisan, selain itu dengan menulis suatu permasalahan maka kita juga kan dapat belajar menulis pemecahannya, dari pemecahan masalah itulah muncullah ide/ ilmu. ilmu yang didapatkan melalui pemecahan masalah adalah suatu bentuk kreativitas yang sangat diperlukan bangsa ini, publikasikan masalahmu dan pemecahannya melalui tulisan agar orang lain juga dapat mengambil manfaat dari ilmu tersebut.
Sumber : http://kolombloggratis.blogspot.com/2011/03/tips-cara-supaya-artikel-blog-tidak.html#ixzz2CfYPxq5H